Hidup Bahagia

Hal-hal yang terlupakan

09/05/2011 01:13

    Banyak kenangan indah yang terlupakan, memang hal itu tidak secara sadar disengaja. Saya ambil saja satu contoh: Sewaktu saya kecil, saya dibesarkan dikampung. Kehidupan dikampung zaman itu sangat indah dibandingkan dengan yang sekarang. Keindahan yang saya maksud lebih mengarah ke kebersamaan. Dulu, anak-anak sepantaran saya (anak Sekolah Dasar) selalu menantikan datangnya bulan purnama atau setidaknya bulan yang terang. Jika bulan terang, kami semua keluar dari rumah masing-masing dan bermain dihalaman. Banyak mainan yang kami mainkan: Sampele-Batak (main umpet-umpetan), gala silang atau lingkar dan lain-lain. Pada waktu itu, lampu listrik belum ada sama sekali. Jadi sumber utama penerang hanya bulan dan bintang-bintang. Begitu senang, gembira dan meriahnya saat itu, kadang tidur sampai pagi. Dan banyak lagu Batak yang mengkisahkan apa yang saya sudah ceritakan diatas.

    Tetapi tidak lama, listrik masuk ke kampung kami dan kemalasan mulai timbul untuk bermain di halaman, padahal saat itu belum ada TV. Setelah satu minggu listrik menyala dan tiba-tiba mati hanya satu jam, rasanya dunia begitu gelap dan banyak orang yang marah-marah. Hal itu diistilahkan dengan homeostasis (penurunan dalam perkembangan). Kenapa saya bilang homeostasis? Baru satu minggu mengalami perkembangan dalam hal "penerangan", tetapi sudah terjadi penurunan mental orang-orang yang marah-marah tersebut. Kenapa baru sadar kalau dunia ini gelap? Kemana selama ini?

    Penurunan mental itu masih kecil dibandingkan dengan kondisi diperkotaan. Maklum, di kota banyak usaha-usaha yang dijalankan dengan arus listrik. Okelah, saya tidak usah mempermasalahkan hal itu, jika ditanya siapa yang salah? Saya tidak tahu.

    Itulah hal-hal yang terlupakan seiring berkembangnya zaman. Masih banyak hal lain yang terlupakan. Saya yakin dan bisa membayangkan bahwa kota dulunya adalah pedesaan. Banyak orang yang tidak peduli lagi dengan bulan purnama kecuali bila melihat secara kebetulan. Saya merindukan kenangan masa kecil saya, tetapi itu mustahil (bukan negative thinking). Kenapa saya bilang mustahil? Anak zaman sekarang semakin penakut dan permainan yang kami lakukan dahulu, sudah dianggap ketinggalan zaman.

    Teman saya: Maranatha, Perida, Open, Lisber, Mesti, Lina, Alm Masner (abang saya), Ulam, Tomu, Berman, Juspri, Jusman, Dosmar, Tumpal, Ramses, Biduan, Rosita, Binser, Modes, Sardi, Lija, Lambok, Mardongan, Ulima, Tenty, Sendi, Marsita, Uba Sory, Linar, Dasli dll saya merindukan kalian semua...

"Girik-girik Matter.....!!!!"

Sekalipun Kalian tidak melihat tulisan ini, melalui angin kusampaikan salam terindahku untuk kalian semua....

Tuhan memberkati kita semua.

Back

Search site

© 2011 All rights reserved.

Maju dan melangkah terus...